4 Prinsip Berbisnis : Intip Entrepreneur Nabi Saw
Salah satu aspek yang perlu kita teladani ialah bagaimana Nabi Muhammad SAW berbisnis. Kegiatan berdagang telah Beliau lakukan semenjak sebelum diangkat mnjadi Nabi dan Rasul. Dalam sejarah telah diceritakan bahwa semenjak masih sangat gampang Beliau sering diajak oleh pamannya Abu Thalib untuk melaksanakan perjalanan bisnis hingga ke negri Syam (Syiria, ebanon, Yordan, Palestina). Berangkat dari kisah inilah kita sanggup mengambil pelajaran bahwa jiwa Enterpreneur sebaiknya ditanamkan semenjak dini sehingga seorang anak sudah mulai mengenal bagaimana cara berbisnis. Perjalanan keluar tempat menjadi wdah kesempatan untuk berinteraksi dengan orang banyak dan membuka wawasan barbagai gaya hidup.
Sebab itulah tidak heran kalau Nabi SAW akibatnya menjadi pelaku bisnis sendiri sehabis mendapat amanah dari Siti Khadijah yang kemudian menjadi isteri Beliau. Nabi SAW diberi kepercayaan untuk mengelolah bisnis yang kemudian berkembang pesat. Apa yang mengakibatkan bisnis Nabi SAW menjadi berkembang sangat pesat?. Dari arah ini kita akan mengintip bagaimana prinsip dan cara Nabi SAW melaksanakan bisnis dengan baik dimasanya.
Dalam konteks rujukan kita sanggup menyebutkan beberapa prinsip yang menjadi landasan bisnis Nabi SAW :
1. Moralitas dan Kejujuran
Rasulullah melarang umatnya yang sengaja merugikan dengan cara menyembunyikan barang buruk biar tidak diketahui oleh pembelinya. Dengan menyampaikan sesuatu yang baik memang baik dan menyampaikan sesuatu yang buruk memang jelek. Tidak pernah menyembunyikan barang dagangan yang buruk dibawah barang dagangan yang baik.
Disamping kejujuran dengan kawan dagangnya, Beliau dikenal sebagai orang yang memegang teguh amanah. Ketika dipercaya untuk mengelolah barang dagangan, Beliau melaksanakan sebaik-baiknya.
2. Penawaran harga normal dan kesepakatan
Diceritakan bahwa Beliau selalu menjual barang kepada pembeli dengan harga yang disepakati dengan Siti Khadijah ra. Beliau tidak mengambil laba diluar yang disepakati. Mengambil laba besar dalam bisnis bukanlah suatu yang diharamkan, namun hal yang demikian tidak dilakukan oleh Nabi SAW.
Prinsip cepat laris terjual dan sukarela diantara keduanya menjadi poin utama. Sedangkan prinsip kejujuran menjadi ciri utama bisnis ala Nabi Muhammad SAW. yang bersumber dari nilai-nilai spiritual yang diajarkan oleh Allah SWT. bahwa bisnis yang dilakukan tidak luput dari pantauan Allah SWT.
3. Kesukarelaan dalam berbisnis
Jual beli haruslah berjalan dengan kerelaan. Orang dihentikan dipaksa untuk membeli sesuatu. Prinsip kesukarelaan inilah yang dipegang oleh Nabi Muhammad SAW. Banyak pembeli yang terkesan dan tertarik dengan cara berbisnis Beliau. Tidak adanya eksploitasi yang hanya sanggup menguntungkan salah satu pihak untuk mengejar laba diatas kesulitan atau pendeitaan orang lain.
4. Keadilan dalam berbisnis
Prinsip yang sangat penting lagi ialah keadilan dan menjauhkan kedhaliman. Larangan menjauhkan laba Riba. Makna larangan riba ini terhapusnya korelasi ekploitatif alasannya ialah berbisnis ialah didasari niat saling membantu atau saling menguntungkan.
Dengan demikian kalau 4 prinsip berbisnis diatas sanggup kita terapkan dengan benar, maka bisnis kita akan barakah dan berkembang pesat.
0 Response to "4 Prinsip Berbisnis : Intip Entrepreneur Nabi Saw"
Posting Komentar