Ramadhan Sadar Zakat, Infaq Dan Shadaqah
Ramadhan ialah moment yang sangat tepat untuk meningkatkan kualitas hidup insan secara menyeluruh, meningkatkan kualitas relegius, sosial budaya dan ekonomi melalui sadar zakat, infaq dan shadaqah.
Salah satu problema yang dihadapi umat Islam Indonesia yang belum ditangani secara serius ialah penanggulangan kemiskinan dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah dalam arti yang seluas-luasnya. Padahal umat Islam Indonesia bekerjsama mempunyai potensi dana yang sangat besar, apabila kalau dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang diperkirakan 87,1 persen ialah umat Islam (lebih kurang 207 juta jiwa). Apabila pengumpulan dana pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah sanggup dilakukan secara optimal, barangkali dalam setiap tahun tidak kurang dari 5 triliyun dana yang sanggup dikumpulkan. Dari asumsi dana tersebut, maka umat Islam Indonesia bekerjsama mempunyai potensi dana yang besar dan sanggup dipergunakan untuk membantu umat Islam yang kurang mampu, sehingga kebutuhan-kebutuhan dasar umat islam terpenuhi secara layak dan baik.
Penggunaan harta zakat, infaq dan shadaqah tidaklah terbatas hanya pada pemenuhan kebutuhan akseptor (mustahiq) yang bersifat konsumtif, simpel dan sesaat. Akan tetapi sanggup dipergunakan untuk membangun dan memberdayakan umat Islam secara umum, termasuk di dalam peningkatan pendidikan, keterampilan, pemeliharaan kesehatan, modal kerja bagi pengusaha kecil dan lain-lain. Karena itu, harta zakat, infaq dan shadaqah, bukan hanya bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari para penerimanya, tetapi lebih dari itu, sanggup dijadikan sebagai modal perjuangan atau modal bagi pengembangan perjuangan yang telah mereka miliki, bahkan peningkatan kualitas sumber daya insan muslim.
Baca Refleksi dari Hikmah dan Pesan Moral Puasa Ramadhan
Akan tetapi sangat disayangkan bahwa selama ini dimensi pemahaman terhadap syariat zakat, infaq dan shadaqah sebagian besar umat Islam Indonesia masih terfokus pada dimensi ibadah ritual semata. Artinya syariat zakat, infaq dan shadaqah gres disadari sebagai ibadah yang hanya akan mengantar pelakunya pada kesempurnaan ibadah. Sementara dimensi watak dan sosial yang terkandung dalam pesan yang tersirat zakat, infaq dan shadaqah belum dipahami secara luas.Padahal apabila kita menengok perjalanan sejarah semenjak zaman Rasulullah saw. hingga zaman ke-emasan Islam, sanggup kita saksikan betapa syariat zakat, infaq dan shadaqah diamalkan dengan sungguh-sungguh oleh umat Islam sehingga berfungsi sebagai prosedur penyeimbang sistem kepemilikan kekayaan dalam Islam.
Zakat, infaq dan shadaqah merupakan sarana pengikat persaudaraan dan tali asih sesama muslim untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang harmonis, hidup rukun dan berdampingan secara damai. Satu sama lain saling menghormati hak-haknya, saling menghargai pendapat-pendapatnya, saling membantu, saling menolong, serta mau bekerja sama secara serasi dan saling menguntungkan. Dengan kata lain, zakat infaq dan shadaqah sengaja disyariatkan oleh Allah supaya umat Islam sanggup mewujudkan kiprah pokoknya sebagai umatan wasathan (umat pertengahan), khaira ummah (umat terbaik) yang bisa mewujudkan tatanan kehidupan dunia yang adil, makmur, tenteram dan sejahtera dibawah naungan ridla Allah SWT.
Baca 4 Dasar Problematika Puasa Ramadhan
Hal ini bisa tercapai apabila umat Islam sendiri bisa mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan harta zakat, infaq dan shadaqah semaksimal mungkin sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. dan penerus-penerusnya di zaman ke-emasan Islam, sanggup kita saksikan betapa syariat zakat, infaq dab shadaqah diamalkan dengan sungguh-sungguh oleh umat Islam sehingga berfungsi sebagai prosedur penyeimbang sistem kepemilikan kekayaan dalam Islam.
Penggunaan harta zakat, infaq dan shadaqah tidaklah terbatas hanya pada pemenuhan kebutuhan akseptor (mustahiq) yang bersifat konsumtif, simpel dan sesaat. Akan tetapi sanggup dipergunakan untuk membangun dan memberdayakan umat Islam secara umum, termasuk di dalam peningkatan pendidikan, keterampilan, pemeliharaan kesehatan, modal kerja bagi pengusaha kecil dan lain-lain. Karena itu, harta zakat, infaq dan shadaqah, bukan hanya bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari para penerimanya, tetapi lebih dari itu, sanggup dijadikan sebagai modal perjuangan atau modal bagi pengembangan perjuangan yang telah mereka miliki, bahkan peningkatan kualitas sumber daya insan muslim.
Baca Refleksi dari Hikmah dan Pesan Moral Puasa Ramadhan
Akan tetapi sangat disayangkan bahwa selama ini dimensi pemahaman terhadap syariat zakat, infaq dan shadaqah sebagian besar umat Islam Indonesia masih terfokus pada dimensi ibadah ritual semata. Artinya syariat zakat, infaq dan shadaqah gres disadari sebagai ibadah yang hanya akan mengantar pelakunya pada kesempurnaan ibadah. Sementara dimensi watak dan sosial yang terkandung dalam pesan yang tersirat zakat, infaq dan shadaqah belum dipahami secara luas.Padahal apabila kita menengok perjalanan sejarah semenjak zaman Rasulullah saw. hingga zaman ke-emasan Islam, sanggup kita saksikan betapa syariat zakat, infaq dan shadaqah diamalkan dengan sungguh-sungguh oleh umat Islam sehingga berfungsi sebagai prosedur penyeimbang sistem kepemilikan kekayaan dalam Islam.
Zakat, infaq dan shadaqah merupakan sarana pengikat persaudaraan dan tali asih sesama muslim untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang harmonis, hidup rukun dan berdampingan secara damai. Satu sama lain saling menghormati hak-haknya, saling menghargai pendapat-pendapatnya, saling membantu, saling menolong, serta mau bekerja sama secara serasi dan saling menguntungkan. Dengan kata lain, zakat infaq dan shadaqah sengaja disyariatkan oleh Allah supaya umat Islam sanggup mewujudkan kiprah pokoknya sebagai umatan wasathan (umat pertengahan), khaira ummah (umat terbaik) yang bisa mewujudkan tatanan kehidupan dunia yang adil, makmur, tenteram dan sejahtera dibawah naungan ridla Allah SWT.
Baca 4 Dasar Problematika Puasa Ramadhan
0 Response to "Ramadhan Sadar Zakat, Infaq Dan Shadaqah"
Posting Komentar