Smk Akutansi : Konsep Dasar Akuntansi

Konsep dasar akuntansi yaitu hal-hal dasar yang membangun informasi akuntansi. Konsep dasar akuntansi sangat dibutuhkan untuk mempelajari bagaimana pengolahan data keuangan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan konsep dasar tersebut pengolahan data keuangan mampu dijamin berjalan dengan baik.

Prinsip akuntansi diperlukan untuk menunjang pemahaman mengenai konsep dasar akuntansi. Akuntansi yaitu suatu sistem informasi yang kegiatannya terdiri atas pengumpulan dan pengelolaan data keuangan suatu organisasi atau perusahaan dan pengkomunikasian kesannya kepada pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan ekonomi.

hal dasar yang membangun informasi akuntansi Smk Akutansi : Konsep Dasar Akuntansi

Dengan prinsip dasar akuntansi, suatu laporan keuangan yang baik dan praktis dimengerti serta akurat mampu diharapkan. Dalam lingkup yang lebih besar konsep dan prinsip dasar akuntansi ini akan bermanfaat bagi banyak sekali pihak ibarat manajer untuk mengambil keputusan, pemegang saham, atau pemilik perusahaan.

Konsep dasar akuntansi yaitu banyak sekali konsep yang telah dijadikan tumpuan dan dijadikan sebagai standar dalam menunjukkan laporan keuangan yang rapi dan praktis dipahami.

Konsep Entitas (Kesatuan Usaha)

Konsep akuntansi yang paling penting yaitu konsep entitas, konsep entitas bertujuan agar transaksi perusahaan dilarang digabung dengan transaksi pribadi atau transaksi lainnya. Konsep kesatuan usaha menyatakan bahwa akuntansi yang berlaku untuk suatu unit ekonomi tertentu dilarang dicampuradukkan dengan unit ekonomi lainnya.

Unit ekonomi disini adalah, perusahaan dan rumah tangga keluarga. Di dalam kehidupan bermasyarakat, unit ekonomi ini termasuk didalamnya perusahaan yang mencari keuntungan, badan-badan pemerintah, konsumen, juga organisasi yang tidak mencari keuntungan ibarat yayasan, rumah sakit dan organisasi sosial lainnya. Jadi, unit usaha yang menyelenggarakan akuntansi merupakan suatu kesatuan yang berdiri sendiri dan terpisah dari pemiliknya dan juga dari perusahaan-perusahaan lain.

Konsep kesatuan usaha mensyaratkan bahwa sebuah perusahaan harus dianggap terpisah dari perusahaan-perusahaan lain. Misalnya, seorang yang memiliki dua buah perusahaan bengkel mobil dan perusahaan angkutan, hendaklah melakukan pencatatan akuntansi tersendiri untuk masing-masing perusahaan tersebut.

Implikasi dari konsep ini yaitu bahwa suatu unit ekonomi tertentu harus dibedakan keuangannya dengan unit ekonomi yang lain. Keuangan perusahaan harus terpisah dari keuangan direktur utama, karyawan, atau keuangan pemilik. Jadi, para pemakai laporan keuangan perusahaan mengetahui dengan terperinci kekayaan/utang sebuah perusahaan dan mengetahui dengan pasti bahwa kekayaan itu tidak dicampur aduk dengan kekayaan karyawan, pelanggan dan pemiliknya.

Konsep Beban Historis

Konsep akuntansi ini lebih populer dikenal sebagai historical cost principle. Pada konsep ini penilaian detail keuangan didasarkan pada beban yang telah terjadi dan tercatat dalam sistem pencatatan keuangan tersebut. Dengan konsep ini aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar atau sebesar nilai masuk nalar dari imbalan (konsideran) yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan.

Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar kewajiban (obligation), atau dalam keadaan tertentu (misalnya, pajak penghasilan), dalam jumlah kas (atau setara kas) yang diperlukan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal.

Priode Akuntansi

Diperlukannya konsep ini yaitu untuk mengetahui gambaran yang tepat mengenai kinerja perusahaan yang diperoleh saat perusahaan tersebut mencairkan hartanya menjadi kas. Alasan pertama yaitu agar pihak yang mengambil keputusan mampu mengevaluasi kinerja perusahaan dan melihat kondisi serta kebijakan yang akan diambil.

Alasan kedua untuk menerapkan konsep periode akuntansi ini yaitu untuk kepentingan perencanaan perusahaan. Setiap periode diperlukan laporan keuangan yang tepat dan benar serta pencatatan transaksi yang detail untuk perencanaan anggaran, atau strategi kedepannya.

Konsep Kelangsungan Usaha (Going Concern)

Konsep kesinambungan dalam akuntansi menyatakan bahwa suatu entitas akan terus melakukan usahanya untuk masa yang tak mampu diramalkan dimasa yang akan datang. guna itu diperlukan laporan keuangan secata priodik untuk mengukur tingkat keuangan dan kemajuan usaha tersebut.

Konsep kelangsungan usaha yaitu konsep yang menyatakan bahwa perusahaan akan beroperasi terus-menerus sampai waktu yang tidak ditentukan. Konsep ini merupakan dasar yang penting dalam menyusun laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan biasanya disusun per periode yang lamanya mampu setahun, satu semester, atau triwulan.

Implikasi konsep ini bagi pemakai laporan keuangan yaitu bahwa pemakai mengetahui perusahaan akan tetap berjalan sampai waktu yang tidak ditentukan dan mampu memakai laporan keuangan tersebut untuk menentukan membeli saham perusahaan tersebut atau berinvestasi dalam bentuk lain.

Laporan keuanga biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha perusahaan dan akan melanjutkan usahanya dimasa depan. Karena itu, perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya. 

Jika maksud atau cita-cita tersebut timbul, laporan keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang berbeda dan dasar yang digunakan harus diungkapkan.

Konsep Satuan Moneter Stabil

Konsep ini bertujuan sebagia dasar untuk mengabaikan adanya dampak dari inflasi di dalam laporan akuntansi sehingga kita mampu menambahkan atau melihat lebih detail nilai rupiah tersebut alasannya ialah yaitu memiliki daya beli yang sama.

0 Response to "Smk Akutansi : Konsep Dasar Akuntansi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel